Shell Resmi Angkat Kaki dari Bisnis SPBU di Indonesia, Seluruh Aset Dijual
EX-POSE.NET | Jakarta, 24 Mei 2025 – Perusahaan energi multinasional Shell mengumumkan telah menyelesaikan penjualan seluruh bisnis ritel bahan bakar (SPBU) dan perdagangan BBM industri di Indonesia. Langkah ini menandai berakhirnya operasional Shell dalam mengelola SPBU di Tanah Air.
Dalam pernyataan resminya, Shell menyebutkan bahwa proses penjualan tersebut merupakan bagian dari strategi global perusahaan untuk menyederhanakan portofolio dan memfokuskan investasi pada wilayah-wilayah inti. Seluruh aset ritel milik Shell, termasuk jaringan SPBU, kini telah dialihkan kepada perusahaan energi lokal, PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha dari PT Pertamina (Persero).
“Shell telah menuntaskan proses divestasi atas seluruh jaringan SPBU dan bisnis perdagangan bahan bakar komersialnya di Indonesia. Kami berterima kasih kepada seluruh pelanggan dan mitra atas dukungan selama ini,” tulis perwakilan Shell dalam siaran pers, Jumat (24/5).
Shell pertama kali masuk ke pasar ritel BBM Indonesia pada 2005 dan sempat memiliki lebih dari 100 SPBU yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Meski cukup lama beroperasi, perusahaan asal Belanda ini menghadapi tantangan kompetitif di tengah dominasi BUMN sektor energi.
Mengapa Shell Mundur?
Langkah Shell mundur dari bisnis SPBU di Indonesia dipengaruhi sejumlah faktor, termasuk fokus perusahaan pada proyek-proyek energi terbarukan dan efisiensi bisnis global. Selain itu, tingginya persaingan harga dan peran besar pemerintah dalam mengatur harga BBM subsidi dinilai menjadi pertimbangan strategis.
Menurut pengamat energi dari Universitas Indonesia, Dr. M. Rizal, keputusan ini mencerminkan tantangan investor asing dalam bisnis BBM eceran di Indonesia. “Banyak perusahaan multinasional menilai pasar BBM kita kurang atraktif karena margin tipis dan regulasi yang ketat,” ujarnya.
Apa Dampaknya bagi Konsumen?
Meskipun Shell tidak lagi beroperasi, konsumen tidak perlu khawatir akan terganggunya pasokan BBM. Pertamina sebagai pemilik baru berjanji tetap menjaga pelayanan dan pasokan bahan bakar di seluruh bekas SPBU Shell.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa semua SPBU eks Shell akan tetap beroperasi dengan standar tinggi. “Kami akan teruskan operasional dan secara bertahap melakukan rebranding sesuai standar Pertamina,” katanya.
Ke Mana Arah Shell Selanjutnya?
Meski keluar dari bisnis ritel BBM di Indonesia, Shell tetap mempertahankan keterlibatannya di sektor energi nasional melalui proyek-proyek hulu migas dan energi rendah karbon. Salah satu proyek besarnya adalah pengembangan lapangan gas di wilayah offshore Indonesia.
Terbakar di SPBU, Sopir Avanza di Magelang Ternyata Pelaku Penimbunan Pertalite