Panglima Kodam IV Diponegoro : Optimalkan Peran Babinsa Dalam Mencegah Radikal

IMG 20220227 WA0031

 

Ex-Pose.net,KarangAnyar – Kepala Staf Kodim 0727/Kra Mayor Inf Sudarmin menjadi Perwira Upacara Penutupan Drilpur Latpur Kota Yonif R 400 BR Tahun 2022 di alun-alun kabupaten Karanganyar yang dipimpin oleh Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro, Sabtu 26 Februari 2022.

Amanat Pangdam IV/Diponegoro yang dibacakan Brigjen TNI Prawito Kasdam Pertama – tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya pada hari ini kita dapat mengikuti kegiatan Apel gelar pasukan satuan Kodam IV Diponegoro di wilayah Korem 074 dilanjutkan dril tempur latihan tempur kota Yonif Raider 400 dengan tertib dan lancar.

Berkenaan dengan itu saya mengucapkan selamat kepada para prajurit Yonif 400 Raider atas keberhasilannya menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dalam latihan pertempuran kota dengan baik, semua itu tentunya berkat kesungguhan dan kerja keras seluruh Prajurit dalam latihan.

Pada hari ini kita juga melaksanakan apel gelar pasukan yang dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro, hal itu untuk mengantisipasi ancaman radikalisme yang mungkin timbul di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kita ketahui perkembangan situasi di provinsi Jateng dan DIY menjadi barometer stabilitas Nasional, sehingga kita perlu mengantisipasi setiap potensi ancaman yang ada termasuk kemungkinan adanya kelompok-kelompok radikal yang mengarah pada terjadinya aksi-aksi terorisme, merupakan paham yang menghendaki terjadinya perubahan atau pembaharuan sosial politik secara drastis dengan cara kekerasan atau dengan memaksakan kehendak.

Dan akhir-akhir ini banyak bermunculan pengikut paham radikalisme agama yang memiliki paham keagamaan yang fanatik atau ekstrem, dan dalam mengaktualisasikannya tidak jarang dengan menggunakan cara kekerasan. Kondisi seperti ini harus segera kita antisipasi, jangan sampai kita kalah cepat dari kelompok-kelompok radikal yang berusaha melakukan aksi untuk mengganggu stabilitas keamanan wilayah maupun nasional,”ungkapnya.

Oleh karena itu, kita harus memaksimalkan kinerja aparat intelijen di lapangan melakukan koordinasi secara terpadu dengan aparat teritorial, serta melakukan kegiatan pembinaan mental dan hukum. Optimalkan peran Babinsa di wilayah masing-masing untuk meminimalisir kemungkinan masuk dan berkembangnya kelompok-kelompok radikal dalam masyarakat.

Kita sadari lingkungan strategis saat ini sudah banyak berubah, masyarakat yang lebih banyak tinggal dan bekerja di daerah perkotaan dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang harus segera diatasi, termasuk di bidang pertahanan dan keamanan sebagai salah satu kota dengan segenap jajarannya juga harus mampu menyelenggarakan operasi pertahanan dan keamanan di wilayah Jawa Tengah dan Daerah istimewa Yogyakarta.

Salah satunya yaitu pertempuran kota, latihan pertempuran kota yang baru saja kita saksikan merupakan latihan dalam satuan yang bertujuan untuk membina kemampuan tempur Prajurit satuan tempur, dan satuan-satuan pendukungnya agar siap menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks, kemampuan pertempuran kota harus dimiliki oleh sebuah satuan tempur jajaran Kodam IV/Diponegoro bukan hanya dimiliki oleh pasukan khusus atau Raider,”pungkasnya.

(Red_ari)