scrol kebawah untuk membaca
BeritaBerita DaerahHeadlineKesehatan

Viral: Dokter RSUD Sekayu Dipaksa Lepas Masker saat Visit

×

Viral: Dokter RSUD Sekayu Dipaksa Lepas Masker saat Visit

Sebarkan artikel ini
Viral: Dokter RSUD Sekayu
Tankapan Layar Video Viral

EX-POSE.NET  : Latest-Trusted-Objective | Berita Terkini - Terbaru - Terpercaya

EX-POSE.NET, SEKAYU, 13 Agustus 2025 — – Seorang dokter di RSUD Sekayu, Sumatera Selatan, menjadi korban perlakuan buruk keluarga pasien dan dipaksa melepas masker saat melakukan visit. Video insiden ini viral di media sosial, memicu kemarahan publik serta seruan perlindungan bagi tenaga medis.

Kronologi Kejadian

Dalam rekaman video berdurasi sekitar satu menit, terlihat dr Syahpri Putra Wangsa, SpPD-KGH, konsultan ginjal hipertensi, tengah mengunjungi seorang pasien di ruang VVIP. Tiba-tiba, seorang anggota keluarga pasien bersuara keras menuntut dokter melepas masker.

“Buka masker kamu, dokter apa kamu jelaskan! Ini kami di ruang VVIP paling layak. Ibu saya sudah tiga hari dirawat, dokter ini cuma melihatkan hasil rontgen,” ucap pria tersebut dengan nada tinggi.

Pria itu kemudian mencecar sang dokter, menuding pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan biaya kamar VIP yang mereka bayar. Namun, dr Syahpri tetap tenang dan berusaha memberikan penjelasan terkait kondisi pasien.

Penjelasan Medis

Keluarga pasien disebut tidak menerima pemeriksaan dahak yang direkomendasikan dokter. Dalam penjelasannya, dr Syahpri mengungkap bahwa hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan adanya infiltrat atau bercak di paru-paru kanan yang mengarah pada dugaan tuberkulosis (TBC).

“Pasien masuk rumah sakit dalam kondisi tidak sadar akibat hipoglikemia atau gula darah rendah, serta tekanan darah yang tidak terkontrol. Setelah pemeriksaan, ditemukan gambaran infiltrat pada paru-paru kanan yang khas TBC,” jelasnya.

Pemeriksaan dahak, kata dia, merupakan prosedur standar untuk memastikan diagnosis TBC, selain pemeriksaan radiologi.

Respons Rumah Sakit

Pihak RSUD Sekayu membenarkan adanya insiden tersebut. Dalam unggahan di akun Instagram resmi, rumah sakit mengecam tindakan kekerasan terhadap tenaga medis.

“Mereka adalah garda terdepan yang bekerja demi keselamatan nyawa kita semua. Lindungi mereka, hargai mereka, dan jangan biarkan kekerasan menjadi bagian dari dunia kesehatan,” tulis pihak RSUD Sekayu, dalam akun Instagram, Rabu (13/8/2025).

Kasubag Humas RSUD Sekayu, Dwi, mengatakan pihaknya akan melakukan rapat internal untuk mengklarifikasi kronologi dan motif kejadian.

Penjelasan Ahli

Spesialis paru dari RSUP Persahabatan, dr Erlang, menjelaskan bahwa pemeriksaan dahak wajib dilakukan jika ada kecurigaan TBC.

“Pemeriksaan dahak untuk menemukan penyebab pasti, sementara rontgen dilakukan untuk melihat kerusakan paru yang ditimbulkan,” ujarnya.

Reaksi Publik

Video tersebut memicu gelombang kecaman warganet terhadap tindakan keluarga pasien. Banyak yang menilai perlakuan itu tidak menghormati tenaga medis yang sedang bertugas, terlebih di tengah prosedur kesehatan yang ketat.

Sejumlah komentar netizen menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara keluarga pasien dan tenaga medis, serta menolak segala bentuk kekerasan di fasilitas kesehatan.

Pentingnya Perlindungan Tenaga Medis

Kasus ini kembali mengingatkan akan pentingnya perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan dari intimidasi atau kekerasan saat bertugas. Pakar menilai, edukasi publik terkait prosedur medis juga harus ditingkatkan agar kesalahpahaman dapat dihindari.

Penulis: FAAL
Editor: FA Redaksi
Sumber Berita: Kompilasi detik , wartabelanegara.com, Instagram


Dedi Mulyadi: RSUD Dilarang Tolak atau Tahan Pasien Karena Alasan BPJS

Seorang Ayah Demo di RSUD Karawang, Tuntut Kematian Bayinya

TAG : viral, RSUD Sekayu, dokter tenang, kekerasan medis, TBC, kunjungan dokter, pelayanan VIP

Topik : Perlindungan tenaga medis, etik pelayanan, konflik medis

WBN-Fingerprint: ex-pose.net-2025
Artikel ini diterbitkan pertama kali di ex-pose.net
Translate »