EX-POSE.NET : Latest-Trusted-Objective | Berita Terkini - Terbaru - Terpercaya
EXPOSE.NET, JAKARTA – Menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, jagat media sosial diramaikan tren mengejutkan: warganet memilih mengibarkan bendera One Piece icon bendera bajak laut bersamaan dengan Sang Merah Putih.
Tren #OnePieceUntukIndonesia Mendadak Viral
Sejak akhir Juli 2025, ribuan unggahan di TikTok, Facebook, hingga Instagram menunjukkan aksi kreatif warga yang mengganti bendera Merah Putih dengan bendera Jolly Roger—simbol bajak laut dalam serial anime One Piece. Tagar seperti #OnePieceUntukIndonesia, #MerahPutihDibajak, dan #BelumMerdeka masuk jajaran trending nasional.
Bendera bergambar tengkorak dan topi jerami milik kru Topi Jerami—kelompok utama dalam One Piece—nampak dikibarkan di rumah warga, kendaraan, hingga pojok kampus.
Namun tren ini bukan sekadar hiburan atau latah budaya pop. Banyak warganet menegaskan bahwa aksi ini adalah kritik simbolik atas kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang dinilai belum berpihak pada rakyat kecil.
“Kalau rakyat masih susah cari kerja, bahan pokok naik terus, dan korupsi merajalela, itu bukan merdeka, itu ilusi,” tulis akun TikTok @krisismerdeka_17.
Warganet menyamakan karakter Luffy—kapten bajak laut dalam anime tersebut—sebagai simbol keberanian, kejujuran, dan perlawanan terhadap sistem yang busuk. Mereka menganggap Jolly Roger sebagai lambang perlawanan terhadap “kemunafikan sistemik.”
Kritik Sosial Generasi Muda Lewat Simbol Pop Culture Bendera One Piece Indonesia
Data pemantauan digital menyebutkan tren ini paling banyak dilakukan oleh generasi usia 17–30 tahun, khususnya dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka menyampaikan keresahan sosial lewat video, meme, hingga puisi digital yang menyamakan kondisi rakyat kecil dengan dunia One Piece.
“Luffy saja bisa menumbangkan pemerintahan busuk, masa kita enggak?”
“Kami cinta Indonesia, tapi kecewa pada yang mengelolanya.”
“17 Agustus jangan cuma seremonial. Sudahkah kita benar-benar merdeka?”
Fenomena ini mencerminkan bahwa generasi muda haus keteladanan, transparansi, dan perubahan nyata, bukan sekadar simbol atau seremonial tahunan.
DPR RI Minta Tren Ini Ditindak Tegas
Tidak semua pihak menanggapi fenomena ini secara positif. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, menyebut aksi pengibaran bendera bajak laut jelang 17 Agustus sebagai tindakan provokatif dan berpotensi memecah belah bangsa.
“Inilah cara-cara provokatif yang ingin menjatuhkan pemerintahan,” ujar Firman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Firman meminta aparat penegak hukum segera menindak masyarakat yang mengganti bendera Merah Putih dengan simbol bajak laut. Ia menilai tindakan tersebut tidak hanya mencederai simbol negara, tetapi juga melanggar aturan dan dapat memicu konflik sosial.
“Saya minta aparatur penegak hukum tindak tegas. Ini jelas provokasi yang akan merugikan bangsa dan negara. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.
Antara Ekspresi dan Penghinaan Simbol Negara
Meski demikian, sebagian pengamat menilai bahwa fenomena ini lebih tepat dibaca sebagai ekspresi kebebasan berpendapat generasi muda. Di tengah ketidakpuasan terhadap elite, mereka mencari simbol baru yang lebih mewakili suara kejujuran dan keadilan, meski lewat medium budaya pop seperti anime.
Pemerintah diharapkan tidak hanya menanggapi dari aspek simbolik, tetapi menangkap pesan yang lebih dalam: rakyat—khususnya generasi muda—menginginkan kemerdekaan yang nyata, bukan hanya seremoni dan retorika.
Penulis : Divita
Editor : Aninggell
bendera One Piece Indonesia
Pemerintah Tetapkan 18 Agustus 2025 Libur Nasional Usai HUT RI
TAG : HUT RI ke-80, media sosial, tren anak muda, kritik sosial, bendera Merah Putih, DPR RI, One Piece
















