EX-POSE.NET : Latest-Trusted-Objective | Berita Terkini - Terbaru - Terpercaya
EX-POSE.NET, UDINE — Laga final UEFA Super Cup antara PSG dan Tottenham di Stadio Friuli, Udine, berakhir dramatis dengan skor 2-2 setelah waktu normal, dan ditentukan melalui adu penalti yang dimenangkan PSG 4-3, pada Kamis, 14 Agustus 2024 di Warsawa, Polandia. Lucas Chevalier Debut tampil cemerlang.
Drama Final Super Cup: Dari Ketertinggalan ke Kemenangan
Tottenham Menguasai Laga Awal
Gol pembuka dari Micky van de Ven menit ke-39 membalikkan bola rebound hasil penyelamatan Lucas Chevalier terhadap tembakan João Palhinha yang dihentikan ke mistar gawang.
Pada awal babak kedua, Cristian Romero menggandakan keunggulan Spurs lewat sundulan dari tendangan bebas.
PSG Bangkit di Akhir Laga
Pada menit ke-85, Lee Kang-in melesatkan tembakan jarak jauh yang spektakuler sebagai pemacu momentum. Kemudian, Gonçalo Ramos menyamakan kedudukan di masa injury time dengan sundulan memanfaatkan umpan silang Ousmane.
Hasilnya: skor 2-2 dan pertandingan berlanjut ke adu penalti
Adu Penalti: Chevalier Jadi Penentu
PSG sempat tertinggal ketika Vitinha gagal mengeksekusi penalti pertama mereka. Namun, Chevalier tampil sebagai pahlawan dengan menggagalkan eksekusi Van de Ven. Spurs mengalami keruntuhan saat Mathys Tel juga gagal, memungkinkan Nuno Mendes mencetak penalti penentu kemenangan PSG 4-3.
Debut Chevalier: Dari Kecewa ke Pahlawan
Kepercayaan Yang Dipertaruhkan
Kiper berusia 23 tahun ini didatangkan dari Lille dan langsung dijadikan pilihan utama menggantikan Gianluigi Donnarumma yang tidak masuk skuad. Luis Enrique mendapatkan kritik karena keputusan ini, namun hasil akhirnya membuktikan keputusannya tepat.
Kehancuran di Awal, Kebangkitan di Akhir
Chevalier memulai debutnya dengan kesalahan fatal yang menyebabkan gol kedua Tottenham melalui sundulan Romero—ia tampak tidak siap dan kehilangan posisi.Namun di penalti, sikapnya berubah total: penyelamatan krusial membuat PSG comeback, membuktikan mental dan karakter juara.
.
PSG Cetak Sejarah dan Tantangan Setelahnya
Trofi Bersejarah Untuk PSG
Kemenangan ini menjadi Super Cup pertama bagi PSG, sekaligus gelar pertama klub Prancis di kompetisi ini.
Tantangan Musim Baru Menanti
Meski memenangkan trofi, Luis Enrique mengakui bahwa PSG tidak layak menang selama 80 menit pertama karena kondisi fisik tim yang belum fit sepenuhnya.
.
Mohammed Kudus dkk. tampil menjanjikan, sedangkan Spurs juga mendapat pujian atas penguasaan bola dan taktik set-piece mereka.
Debut Lucas Chevalier di final UEFA Super Cup mungkin dimulai dengan kekecewaan, tapi berubah menjadi momen heroik yang tak terlupakan. Dari kesalahan awal hingga menjadi pahlawan di adu penalti, ia menunjukkan mental baja dan memperkuat kepercayaan terhadap keputusan Luis Enrique. PSG tidak hanya mengamankan trofi Super Cup pertama mereka tapi juga mengirim sinyal kuat untuk menghadapi musim baru.
Penulis FAAL
Editor: FA Redaksi