Dia juga menjabat sebagai Presiden Masyarakat Informatika Indonesia (MIFTA) dari tahun 2001 hingga 2005. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesian Society on Electrical, Electronics, Communication, and Information.
Selain kegiatan akademik dan keahliannya dalam teknik, Kun Wardana Abyoto memiliki minat yang kuat dalam tradisi budaya spiritual Nusantara dan hubungannya dengan fisika kuantum.
Ia percaya bahwa tradisi budaya spiritual dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sifat
kesadaran dan kesadaran kolektif manusia.
Kun tertarik pada konsep Efek Pengamat (Observer Effect) dalam fisika kuantum, yang menekankan bahwa kesadaran memainkan peran penting dalam membentuk realitas.
Kun Wardana Abyoto meyakini bahwa kesadaran individu dan kolektif manusia memiliki pengaruh signifikan terhadap situasi dan kondisi yang ada di dunia saat ini.
Pemetaan tingkat kesadaran juga merupakan minat yang khusus bagi Kun Wardana Abyoto. Ia menyadari pentingnya pemetaan ini dalam mengantisipasi dan meningkatkan kesadaran menuju tingkat yang lebih universal. Ia mengacu pada ‘Map of Consciousness’ yang dikembangkan oleh
David R. Hawkins sebagai alat untuk memahami tingkat kesadaran manusia secara menyeluruh.
Dengan gabungan pengetahuan dan pemahaman dalam bidang fisika kuantum dan budaya spiritual Nusantara. Kun Wardana Abyoto terus berusaha untuk memperluas pemahamannya dan menerapkan konsep-konsep teori kuantum dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mengakui bahwa penggabungan antara spiritualitas dan ilmu pengetahuan modern seperti fisika kuantum dapat memberikan manfaat yang besar bagi manusia dalam mencapai kesadaran yang lebih tinggi.