EX-POSE.NET : Latest-Trusted-Objective | Berita Terkini - Terbaru - Terpercaya
Bupati Garut Luncurkan Sekolah Rakyat
Jabar.ex-pose.net, KABUPATEN GARUT – Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menghadiri acara Launching sekaligus Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru Sekolah Rakyat tahun ajaran 2025/2026.
Bupati menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi, dengan membuka akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Pak Presiden Prabowo berpikir bahwa kemiskinan tidak boleh lagi diturunkan. Caranya dengan membuka akses, terutama akses pendidikan, yang paling mudah untuk dijangkau masyarakat,” jelasnya seperti dilansir pada laman Jabarprov.go.id, kemarin.
Program ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung, Iyan Kusmadiana, mengatakan Sekolah Rakyat tumbuh pesat. Sejak dicanangkan Februari lalu, hingga September sudah berdiri 165 sekolah di berbagai daerah, dengan 65 sekolah serentak menggelar MPLS.
“Luar biasa, sejak 14 Juli 2025 kita berkolaborasi membangun Sekolah Rakyat. Kini 65 sekolah serentak membuka MPLS di seluruh Indonesia,” katanya.
Ia menjelaskan, program ini melibatkan banyak kementerian, mulai dari Kemensos, Kementerian PUPR, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemenag, hingga Kementerian Keuangan. Pada tahap rintisan, Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai daerah digunakan sebagai lokasi sementara, sambil menunggu pembangunan sekolah permanen oleh Kementerian PUPR.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Garut, Aji Sukarmajie menjelaskan siswa yang diterima di Sekolah Rakyat Garut berasal dari keluarga miskin ekstrem berdasarkan data sosial ekonomi nasional.
“Setelah melalui pleno bersama Sekda, BPS, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Disnakertrans, ditetapkan jumlah peserta didik yaitu 50 siswa tingkat SMP (17 perempuan, 33 laki-laki) yang dibagi dua rombel, dan 25 siswa tingkat SD (8 perempuan, 17 laki-laki) dalam satu rombel,” ujarnya.
Pihaknya, mengapresiasi dukungan Kementerian PUPR dan Kemensos yang membantu pembangunan fasilitas sekolah rakyat rintisan di BLK, mulai dari ruang kelas, ruang guru, asrama, hingga ruang makan.
Untuk diketahui, sekolah rintisan ini berlokasi di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Garut, Jalan Raya Samarang, Kecamatan Samarang.
Editor: Ferra
