EX-POSE.NET : Latest-Trusted-Objective | Berita Terkini - Terbaru - Terpercaya
BEM Se-Bogor Desak Prabowo Kembalikan TNI ke Barak
Jabar.ex-pose.net, Bogor – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Bogor bersama BEM Seluruh Indonesia (BEM-SI) menggelar Diskusi Publik bertajuk ‘Membaca Dinamika Kerusuhan Aksi Agustus 2025: Tantangan Demokrasi, Supremasi Sipil, dan Kedaulatan Rakyat’ di Bento Kopi Cibinong pada akhir pekan lalu.
Diskusi ini di gelar sebagai respon atas kerusuhan aksi massa pada Agustus lalu yang di nilai menimbulkan keresahan publik. Terutama terkait melemahnya prinsip demokrasi dan potensi mundurnya supremasi sipil. Mahasiswa menilai, keterlibatan militer dalam ranah sipil menjadi tanda bahaya bagi masa depan demokrasi Indonesia.
Presiden Mahasiswa Universitas Binaniaga Bogor, M. Azrin Nahusy menegaskan bahwa mahasiswa harus menjadi garda terdepan memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Demokrasi akan mati jika supremasi sipil terus dilemahkan. Sudah saatnya TNI dikembalikan ke barak, kembali ke fungsi menjaga pertahanan negara. Bukan mengurusi politik dan mengintervensi kehidupan sipil,” ujarnya di Bogor pada Senin (22/9).
Presiden Mahasiswa ITB Dewantara, Raihan Fauzi menambahkan bahwa supremasi sipil merupakan syarat mutlak bagi demokrasi yang sehat.
“Jika militerisme dan kepentingan elit lebih dominan, maka kedaulatan rakyat akan tergerus. Militer harus keluar dari politik praktis dan kembali ke barak,” katanya.
Sementara itu, Koordinator BEM Se-Bogor, Indra Mahfuzhi, menyoroti lemahnya komitmen pemerintah dalam menjaga prinsip demokrasi.
“Presiden Prabowo harus memastikan TNI tidak lagi dipakai sebagai alat politik. Mengembalikan TNI ke barak adalah ujian serius bagi keberpihakan beliau pada demokrasi,” tegasnya.
Di akhir forum, BEM Se-Bogor bersama BEM-SI menyampaikan desakan agar Presiden segera menegakkan supremasi sipil dan menghentikan keterlibatan militer dalam urusan sipil. Mereka menilai tanpa langkah tegas, demokrasi hanya akan menjadi formalitas tanpa substansi.
Untuk diketahui, diskusi ini juga disebut sebagai momentum konsolidasi mahasiswa Bogor untuk memperkuat gerakan moral dalam mengawal demokrasi serta menjaga kedaulatan rakyat.
Penulis: Andre
Editor: Refer











