Scroll untuk baca artikel Lain
iklan 325x300
iklan 325x300
Berita

Banjir Besar Melanda Kabupaten Demak dan Grobogan

73
×

Banjir Besar Melanda Kabupaten Demak dan Grobogan

Sebarkan artikel ini
banjir demak grobogan jateng

Banjir Besar Melanda Kabupaten Demak dan Grobogan

 

Pasang Iklan Disini
iklan 325x300
Kontak Iklan 081574404040

EXPOSE NET| Demak, Jawa Tengah — 20 Mei 2025, Banjir besar kembali melanda wilayah Kabupaten Demak dan Grobogan, Jawa Tengah, menyusul jebolnya tanggul Sungai Tuntang dan sejumlah sungai lain di kawasan tersebut. Hingga hari ini, tercatat sebanyak 11 desa di Kabupaten Demak telah terendam air, berdampak langsung pada 2.903 kepala keluarga atau sekitar 11.662 jiwa.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Musyafak, mengungkapkan bahwa banjir disebabkan oleh jebol dan limpasan tanggul Sungai Tuntang. Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 70 sentimeter. Meskipun situasi cukup mengkhawatirkan, mayoritas warga memilih tetap bertahan di rumah masing-masing. Hanya warga Desa Ploso yang mengungsi, dengan 25 jiwa kini menempati Masjid Kauman sebagai tempat evakuasi.

 

Banjir ini turut merendam berbagai fasilitas umum, termasuk 15 sekolah, 15 tempat ibadah, 3 fasilitas kesehatan, 8 kompleks pemakaman, dan 1 pasar tradisional. Wilayah terdampak tersebar di lima kecamatan, yakni:

  1. Bonang: Karangrejo, Kembangan, Krajan Bogo, Kembangarum, Sukodono
  2. Karangtengah: Ploso
  3. Sayung: Sayung, Kalisari
  4. Guntur: Trimulyo, Sidoharjo
  5. Kebonagung: Mintreng
  6. Grobogan, Sragen, dan Wilayah Lain Turut Terdampak

Banjir juga melanda wilayah Grobogan, menggenangi empat desa di tiga kecamatan, merendam 439 rumah, serta mempengaruhi 252 hektare lahan pertanian. Di Sragen, ambrolnya talut sepanjang 6 meter mengakibatkan terganggunya akses transportasi warga.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Chomsul, mencatat 13 kejadian bencana pada 19 Mei 2025, yang terdiri dari 2 banjir besar, 5 tanah longsor, 3 cuaca ekstrem, dan 2 gempa bumi.

 

Tanah longsor dilaporkan terjadi di Brebes, Temanggung, Magelang, Karanganyar, dan Wonosobo. Insiden terparah tercatat di Brebes, menyebabkan kerusakan parah pada 120 rumah dan mengakibatkan 446 warga mengungsi.

Cuaca ekstrem juga menyebabkan kerusakan bangunan di Semarang dan Cilacap, sementara gempa bumi mengguncang wilayah Semarang dan Klaten, meski tanpa menimbulkan korban jiwa.

 

Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya, menyatakan keprihatinannya atas jebolnya kembali tanggul Sungai Tuntang dan Sungai Kliteh. Ia mendesak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana segera memperbaiki infrastruktur yang rusak.

“Kami telah meninjau langsung. Kerusakan tanggul ini harus segera ditangani. Koordinasi dengan BBWS sudah dilakukan,” ungkap Danang. Ia juga menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam upaya mitigasi bencana, terutama dalam meningkatkan kesiapsiagaan serta perlindungan bagi warga.

Danang mengingatkan bahwa banjir serupa telah berulang kali terjadi di Grobogan dan perlu ada solusi jangka panjang agar tidak terulang di masa depan.

Hingga saat ini, warga terdampak masih sangat membutuhkan bantuan logistik, seperti makanan, obat-obatan, dan tempat pengungsian yang layak. Pemerintah daerah dan lembaga kemanusiaan diimbau untuk segera turun tangan agar penanganan bencana tidak terlambat. (*)

Penulis: Aninggel


Banjir Terjang Majalengka, Bupati Soroti Bendungan dan Alih Fungsi Lahan

Banjir Bandang Melanda Bandar Lampung, 3 Warga Tewas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »