Viral Video Induk Gajah Menangis
“Duka di Jalan Raya Perak: Anak Gajah Tewas Terlindas Truk, Induknya Menangisi Jasad Selama Lima Jam, Memancing Reaksi Nitizen”
EXPOSE NET | Perak, Malaysia – Senin (12/5/2025) Sebuah tragedi memilukan terjadi di salah satu ruas jalan raya utama di Perak, Malaysia. Seekor anak gajah dilaporkan tewas terlindas truk kontainer saat tengah menyeberangi jalan bersama kawanannya.
Peristiwa tersebut mengguncang hati publik, terlebih setelah video kejadian menyebar luas dan viral di media sosial.
Dalam video berdurasi beberapa menit itu, terlihat seekor induk gajah berdiri terpaku di tengah jalan, tepat di depan truk besar yang diduga menjadi penyebab kematian anaknya.
Tubuh anak gajah tergeletak kaku di atas aspal, sementara induknya terus berjaga, menatap penuh kesedihan. Induk gajah itu tak bergerak selama hampir lima jam, seolah tak rela meninggalkan anaknya, menciptakan pemandangan yang membuat banyak warganet menangis haru.
Proses Evakuasi dan Reaksi Emosional
Petugas dari dinas kehutanan dan tim penyelamat segera turun tangan untuk mengevakuasi bangkai anak gajah dan mencoba menenangkan induknya yang terlihat sangat terguncang. Menurut laporan, kawanan gajah tersebut sedang melintasi jalan raya saat kejadian. Salah satu anak gajah yang berada di barisan belakang tertabrak truk yang datang dari arah berlawanan dan tidak sempat mengerem.
Kepala Departemen Satwa Liar Negara Bagian Perak menyampaikan, “Kami sangat menyesalkan insiden ini. Kami telah sering mengingatkan pengguna jalan untuk lebih waspada di kawasan yang dikenal sebagai jalur lintasan satwa liar.”
Gelombang Simpati dan Kritik Publik
Tragedi ini memicu gelombang simpati sekaligus kemarahan dari masyarakat. Di media sosial, ribuan komentar membanjiri unggahan video kejadian. Seorang pengguna menulis, “Kasihan lihatnya… Pak supir gimana sih? Masa nggak kelihatan?” Sementara yang lain menyoroti perlunya penambahan rambu-rambu dan jalan penyeberangan satwa liar di kawasan tersebut.
Organisasi penyayang hewan dan konservasi juga turut mengecam minimnya perlindungan terhadap habitat gajah liar. “Ini bukan hanya tragedi satu ekor anak gajah. Ini adalah alarm bahwa kita telah merusak ruang hidup mereka,” ujar aktivis dari Malaysian Wildlife Rescue.
Pihak berwenang menyatakan akan melakukan evaluasi keselamatan di jalur tersebut dan mempertimbangkan pembangunan terowongan atau jembatan khusus satwa agar kejadian serupa tidak terulang. Sementara itu, bangkai anak gajah telah dibawa ke fasilitas konservasi untuk diteliti lebih lanjut.
Peristiwa ini menjadi pengingat pahit tentang pentingnya harmoni antara pembangunan manusia dan kelestarian satwa liar. Seekor induk gajah yang setia menemani jasad anaknya selama lima jam kini menjadi simbol duka dan seruan untuk lebih peduli pada makhluk hidup lain yang berbagi bumi ini bersama kita.
Penulis: Aninggel