Scroll untuk baca artikel Lain
iklan 325x300
BeritaBerita UtamaInfo KitaLingkungan dan BencanaNews

Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Longsor, 4 Tewas dan 10 Lebih Diduga Tertimbun

29
×

Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Longsor, 4 Tewas dan 10 Lebih Diduga Tertimbun

Sebarkan artikel ini
Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Longsor

Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Longsor, 4 Tewas dan 10 Lebih Diduga Tertimbun

EXPOSE NET | Cirebon, 30 Mei 2025 — Insiden longsor kembali mengguncang kawasan tambang batu alam di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5). Longsoran besar yang terjadi di area penambangan Galian C ini menyebabkan sejumlah pekerja tertimbun material batu dan tanah.

 

Pasang Iklan Disini
iklan 325x300
Kontak Iklan 081574404040

Koordinator Tim SAR Cirebon, Syarif Prabowo, menyebutkan bahwa berdasarkan observasi di lokasi kejadian, diduga lebih dari 10 orang pekerja tertimbun material longsor. Indikasi ini diperkuat oleh keberadaan alat berat dan truk yang turut terkubur.

“Dugaan tertimbun kita perkirakan lebih dari 10 orang, dengan melihat excavator dan truk yang ikut tertimbun,” ungkap Syarif kepada wartawan.

Hingga Jumat sore, empat orang dinyatakan meninggal dunia, terdiri dari dua korban yang ditemukan di dalam kendaraan dan dua lainnya di luar kendaraan. Selain itu, dua orang mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke fasilitas medis terdekat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut menyampaikan kabar duka melalui unggahan di akun Instagram resminya. Ia mengonfirmasi adanya insiden longsor di Galian C Gunung Kuda yang menyebabkan lebih dari 10 orang tertimbun. Hingga saat ini, dua korban telah berhasil ditemukan, sementara pencarian terus dilakukan oleh tim SAR dan relawan.

“Saya mendapat kabar duka, lebih dari 10 orang dimungkinkan tertimbun dalam musibah longsornya tambang tersebut. Baru ditemukan 2 orang dan yang lainnya masih dalam pencarian,” ujar Dedi.

Dedi juga mengungkapkan bahwa sebelum menjabat sebagai Gubernur, ia pernah mengunjungi lokasi tersebut dan menilai aktivitas penambangan tidak memenuhi standar keamanan. Meski demikian, tambang tersebut masih mengantongi izin resmi yang berlaku hingga Oktober 2025.

“Saya melihat penambangan Galian C itu sangat berbahaya. Tetapi karena sudah berizin dan waktu itu saya tidak punya kapasitas untuk menghentikan, maka penambangan terus berlangsung,” katanya.

Ia menegaskan telah memerintahkan jajarannya untuk menutup tambang tersebut secara permanen. “Perusahaan itu ditutup untuk selamanya,” tegas Dedi.

Kepala Desa Cipanas, Maman, juga membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan sedikitnya 10 pekerja tertimbun, dan sejumlah alat berat seperti empat unit ekskavator serta belasan truk turut terkubur material longsoran.

Kapolsek Dukupuntang, AKP Nuryana, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian guna mempermudah proses evakuasi dan mengamankan area.

Sebagai catatan, ini bukan pertama kalinya longsor terjadi di tambang tersebut. Pada Februari 2025, longsor serupa sempat terjadi namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Gubernur Dedi Mulyadi pun menyampaikan belasungkawa atas tragedi ini. “Saya menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya warga yang sedang bekerja. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan para korban diterima di sisi Allah SWT,” pungkasnya.(*)

Editor: Aningel

Sumber : Ana Diana Cirebon


Kapolres Tator Terjunkan Personilnya Bantu Bersihkan Material Tanah Longsor di Bonggakaradeng

2 Warga Bogor Hilang Kontak Saat Gempa Perjalanan Menuju Cianjur

Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Longsor,

Tinggalkan Balasan

Translate »