EX-POSE.NET : Latest-Trusted-Objective | Berita Terkini - Terbaru - Terpercaya
Silfester Matutina Diserang Usai Sebut Soenarko Terlibat Makar
EXPOSE NET| JAKARTA — Silfester Matutina mendapat ancaman dari purnawirawan TNI usai menuding mantan Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Soenarko, terlibat kasus makar pada 2019.
Silfester Tuduh Soenarko Terlibat Makar dan Bawa Senjata
Dalam video yang viral di media sosial sejak Minggu (6/7/2025), Relawan Jokowi, Silfester Matutina, menyerang Soenarko dengan menyebutnya pernah ditangkap karena kasus makar. Ia juga menyinggung soal dugaan penyelundupan senjata yang melibatkan Soenarko saat peristiwa pengepungan KPU 22 Mei 2019.
Silfester secara lantang berkata, “Hei kumis tebal (Soenarko), kau pikir kita takut sama kau? Kau ini dulu ditangkap karena kasus makar. Bawa senjata, ya Soenarko ini,” katanya seperti dikutip dari Mosato TV.
Selain itu, Silfester menyebut Soenarko bersama Letjen Mar (Purn) Suharto ikut menggeruduk KPU. “Kalian hanya 300 orang, dibanding 96 juta pemilih Prabowo-Gibran, suara kalian tidak sampai 1 TPS,” ucapnya.
Staf Soenarko Membantah Tuduhan Silfester
Tudingan Silfester dibantah keras Kolonel TNI (Purn) Sri Radjasa Chandra, staf Soenarko. Menurutnya, Soenarko tidak pernah benar-benar melakukan makar, melainkan hanya mengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap tidak pro rakyat.
“Tipikal Pak Narko memang berbicara keras, tapi tidak ada niat makar. Jadi kalau dituduh makar, itu aneh,” jelas Sri Radja saat diwawancarai Hersubeno Point di YouTube, Kamis (10/7/2025).
Sri Radja juga menegaskan bahwa tuduhan penyelundupan senjata tidak berdasar. Ia menjelaskan senjata yang dimaksud berasal dari konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ketika Soenarko menjabat Pangdam Iskandar Muda. Senjata tersebut rencananya akan disimpan di Museum Kopassus melalui prosedur resmi.
Penjelasan Lengkap Dugaan Kasus Soenarko
Soenarko sempat dijerat Pasal 110 Jo Pasal 108 ayat 1 tentang kejahatan terhadap ketertiban umum UU Nomor 1 Tahun 1946 dan Pasal 163 bis Jo Pasal 146. Ia juga pernah ditahan di Rutan Polisi Militer Guntur, Jakarta Selatan, namun akhirnya dibebaskan setelah ada penjaminan dari Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Sri Radja, narasi bahwa Soenarko terlibat makar hanyalah upaya kriminalisasi. “Jadi salah besar ketika Silfester mengatakan Pak Narko ditangkap karena makar, enggak ada itu. Ngarang,” tegasnya.
Hingga kini, pernyataan Silfester Matutina terus menuai pro dan kontra di publik. Sementara pihak Soenarko bersikeras menyebut semua tuduhan tersebut tak berdasar.
Penulis : FAAL
Editor : Aninggell
DPR RI Terima Surat Resmi dari Forum Purnawirawan TNI, Usulan Pemakzulan Gibran
Forum Purnawirawan TNI Usulkan Pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
