EX-POSE.NET : Latest-Trusted-Objective | Berita Terkini - Terbaru - Terpercaya
YOGYAKARTA, 1 September 2025, Suasana duka menyelimuti Yogyakarta usai kabar kematian Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom, yang meninggal dunia pada Minggu (31/8) setelah mengikuti aksi demonstrasi. Forum BEM se-DIY menyebut Rheza tewas saat aparat menembakkan gas air mata di tengah kericuhan, sementara pihak kampus dan kepolisian menyatakan akan melakukan investigasi mendalam.
Profil Singkat Rheza Sendy Pratama
Mahasiswa Komunikasi Amikom
Rheza Sendy Pratama tercatat sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, angkatan 2023. Ia sedang menempuh semester 4 dan dikenal aktif dalam kegiatan kampus.
Usia Rheza baru menginjak 21 tahun ketika meninggal dunia. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di kawasan Sendangadi, Sleman, sebelum dimakamkan di pemakaman keluarga tidak jauh dari kediamannya.
Dikenal Aktif di Lingkungan Kampus
Sejumlah teman sekelas menyebut Rheza sebagai sosok ramah, cerdas, dan mudah bergaul. Keterlibatannya dalam aksi massa disebut sebagai bentuk kepedulian terhadap isu demokrasi dan keadilan sosial.
Ketua BEM Amikom Yogyakarta, Alfito Afriansyah, mengaku kehilangan sosok yang dinilai inspiratif.
“Kami merasa kehilangan seorang rekan seperjuangan. Namun, kami tetap menunggu hasil investigasi resmi agar peristiwa ini jelas,” katanya.
Kronologi Versi Forum BEM se-DIY
Turut Hadir dalam Aksi
Forum BEM se-DIY melalui akun Instagram resminya mengungkapkan bahwa Rheza turut serta dalam aksi demonstrasi di Yogyakarta pada Minggu (31/8). Aksi tersebut berlangsung di sekitar Mapolda DIY dengan diikuti ribuan mahasiswa.
Terjatuh Akibat Gas Air Mata
Dalam penjelasan Forum BEM, Rheza disebut mengalami insiden saat motornya mati ketika hendak berbalik arah. Pada saat bersamaan, aparat menembakkan gas air mata. Rheza terjatuh dan tidak sempat menyelamatkan diri, berbeda dengan rekannya yang berhasil lari.
“Rheza yang tergeletak justru dihampiri oleh polisi hingga nyawanya tak lagi tertolong,” tulis keterangan akun Forum BEM se-DIY.
Pernyataan Kampus Amikom Yogyakarta
Investigasi Masih Berjalan
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi, menyatakan pihak kampus belum bisa memastikan detail kronologi.
Menurutnya, investigasi internal baru dimulai usai menerima informasi kematian Rheza.
“Kami tidak tahu persis kejadiannya, sehingga tidak bisa memberikan keterangan detail. Investigasi baru akan dilakukan sambil menunggu proses dari kepolisian,” kata Fauzi.
Komitmen untuk Keadilan
Fauzi menegaskan pihak kampus mendukung keluarga dan mahasiswa dalam menuntut kejelasan. Amikom Yogyakarta juga siap bekerjasama dengan aparat hukum untuk mengungkap penyebab kematian.
Respons Kepolisian DIY
Kapolda DIY Melayat ke Rumah Duka
Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Irjen Pol Anggoro Sukartono, melayat ke rumah duka pada Minggu malam (31/8). Ia menyampaikan belasungkawa sekaligus berjanji membuka jalur penyelidikan hingga penyidikan.
“Apabila keluarga mempertanyakan proses hukum, kami siapkan penyelidikan hingga penyidikan,” ujar Anggoro.
Keluarga Tolak Ekshumasi
Meski polisi menawarkan ekshumasi, keluarga memilih ikhlas menerima kepergian almarhum. Namun, Anggoro menegaskan jalur hukum tetap terbuka apabila keluarga di kemudian hari menginginkan investigasi lebih lanjut.
Video di Media Sosial dan Validasi Teman
Bukti Visual yang Beredar
Sebuah video yang menampilkan seorang mahasiswa jatuh dari motor saat aparat menembakkan gas air mata viral di media sosial. Teman sekelas Rheza meyakini sosok dalam video itu adalah dirinya, mengacu pada jenis motor yang dikendarai.
Konfirmasi BEM Amikom
Ketua BEM Amikom Yogyakarta, Alfito Afriansyah, juga mengonfirmasi bahwa sosok dalam rekaman tersebut adalah Rheza. Ia menyebut informasi ini diperoleh dari rekan sekelas yang mengenali korban.
Suara Publik dan Gelombang Solidaritas
Tagar #JusticeForRheza
Kematian Rheza memicu gelombang solidaritas mahasiswa dan warganet.
Tagar #JusticeForRheza ramai di media sosial, dengan ribuan unggahan yang mendesak transparansi dan akuntabilitas aparat.
Belasungkawa Kolektif
Forum BEM se-DIY bersama organisasi mahasiswa lain menggelar doa bersama di kampus masing-masing. Mereka juga menyerukan aksi solidaritas damai untuk menuntut keadilan atas meninggalnya Rheza.
Jalur Hukum Tetap Terbuka
Permintaan Saksi dan Informasi
Kapolda DIY meminta masyarakat yang memiliki informasi atau saksi terkait peristiwa yang dialami Rheza agar melaporkannya ke kepolisian.
“Kami butuh data, tidak hanya dari media sosial. Kalau ada saksi atau bukti, sampaikan agar mudah dilakukan penyelidikan,” tegas Anggoro.
Menanti Transparansi
Hingga kini, penyebab pasti kematian Rheza masih simpang siur. Pihak kampus, keluarga, dan mahasiswa menantikan transparansi penyelidikan resmi.
Duka dan Tuntutan Keadilan
Kematian Rheza Sendy Pratama menambah panjang daftar mahasiswa yang gugur saat menyuarakan aspirasi. Di tengah duka yang mendalam, publik menuntut agar kematian ini tidak berlalu tanpa kejelasan hukum.
Pemerintah, kepolisian, dan institusi pendidikan diminta memastikan kejadian serupa tidak terulang, demi menjaga hak konstitusional warga untuk menyampaikan pendapat secara damai.
✍️ Penulis: Fahri
👤 Editor: FA Redaksi
Demo DPR Mereda Usai Hujan Deras; Puan Minta Usut Tuntas Affan Kurniawan
Demo Jogja Ricuh, Sultan Turun ke Mapolda DIY di Tengah Gas Air Mata