EX-POSE.NET : Latest-Trusted-Objective | Berita Terkini - Terbaru - Terpercaya
EX-POSE.NET, KUALA LUMPUR, 14 Agustus 2025 – Malaysia diguncang kasus kematian tragis Zara Qairina Mahathir, siswi 13 tahun asal Sabah. Hasil otopsi terbaru mengungkap cedera otak traumatis berat, memicu gelombang protes dan tagar #JusticeForZara di media sosial.
Kronologi Tragedi Zara Qairina Mahathir
Temuan Pagi Buta: 16 Juli 2025
Pada 16 Juli 2025 sekitar pukul 03.00 pagi, Zara ditemukan tak sadarkan diri di saluran pembuangan dekat asrama utama SMKA Tun Datu Mustapha, Papar, Sabah. Lokasi kejadian tidak memiliki saksi maupun rekaman CCTV. Diduga, ia jatuh dari lantai tiga gedung asrama.
Zara segera dilarikan ke Hospital Queen Elizabeth I di Kota Kinabalu. Namun, pada 17 Juli 2025, ia dinyatakan meninggal dunia dan dimakamkan di Kampung Kalamauh Mesapol, Sipitang, tanpa proses autopsi.
Gelombang Solidaritas & Tagar #JusticeForZara
Kematian Zara memicu kesedihan dan kemarahan publik. Tagar #JusticeForZara mendominasi media sosial sebagai simbol protes terhadap dugaan bullying atau faktor lain yang menyebabkan tragedi ini. Sejumlah netizen bahkan mencurigai adanya campur tangan pihak berpengaruh dalam proses penanganan kasus.
Pembongkaran Makam & Otopsi
Tekanan Publik Berbuah Aksi
Setelah kritik luas, pada 10 Agustus 2025 makam Zara dibongkar untuk dilakukan autopsi. Langkah ini dilakukan lebih dari tiga minggu setelah kematiannya, memicu perdebatan soal prosedur dan SOP investigasi di Malaysia.
Hasil Otopsi: Cedera Otak Traumatis
Direktur Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Diraja Malaysia, Komisioner Polisi M. Kumar, mengungkapkan hasil otopsi menunjukkan Zara meninggal akibat cedera otak traumatis berat. Cedera ini konsisten dengan luka akibat jatuh dari ketinggian. Meski demikian, keterlambatan otopsi dinilai publik sebagai kelalaian serius yang dapat memengaruhi pembuktian kasus.
Respon Pemerintah dan Arah Penyelidikan
Komitmen Transparansi
Pemerintah Malaysia, termasuk Menteri Pendidikan, menyatakan siap bekerja sama penuh dengan kepolisian. Mereka menegaskan tidak akan menutup kemungkinan adanya keterlibatan pihak berpengaruh dan memastikan penyelidikan dilakukan secara terbuka.
Harapan Reformasi
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi sistem perlindungan anak di sekolah berasrama. Dorongan publik menuntut investigasi tuntas sekaligus perbaikan sistem keamanan pelajar.
Ringkasan Kronologi
- 16 Juli 2025 (03.00 pagi) – Zara ditemukan tak sadarkan diri di saluran pembuangan dekat asrama sekolah.
- 17 Juli 2025 – Zara meninggal dunia dan dimakamkan tanpa autopsi.
- Akhir Juli 2025 – Tagar #JusticeForZara viral di media sosial.
- 10 Agustus 2025 – Makam dibongkar, otopsi dilakukan.
- Hasil Otopsi – Cedera otak traumatis berat, diduga akibat jatuh dari lantai tiga.
Penulis: Redaksi Warta Bela Negara
Editor: FA Redaksi
Sumber Berita: wartabelanegara.com
Influencer Valeria Marquez Ditembak Mati Saat Live Streaming
Mahasiswi UGM Ditemukan Tidak Bernyawa di Selokan
Stop Bully Terhadap Anak di Sekolah