Insiden Mobil Listrik BYD Seal Terbakar , Bukan Kasus Pertama
“Insiden Mobil Listrik BYD Seal Terbakar di Palmerah Picu Kekhawatiran Global soal Keamanan EV”
EXPOSE NET| Jakarta, 14 Mei 2025 — Sebuah mobil listrik Build Your Dreams (BYD) tipe Seal mengeluarkan asap saat terparkir di sebuah garasi rumah di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Insiden yang terjadi pada Senin (13/5) ini memantik sorotan tajam publik, mengingat Indonesia tengah gencar mendorong adopsi kendaraan listrik (EV) secara nasional.
Menurut Syarifudin, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, peristiwa terjadi setelah mobil tidak digunakan selama tiga hari.
“Tiba-tiba mobil mengeluarkan asap. Diduga karena korsleting pada baterai kendaraan listrik,” ujarnya dikutip dari Antara. Ia juga menyebut sempat terdengar suara ledakan sebelum pemilik rumah melapor dan petugas segera menindaklanjuti ke lokasi kejadian.
Bukan Kasus Tunggal, BYD Pernah Alami Insiden Serupa di Luar Negeri
Kejadian ini bukan kali pertama BYD—produsen mobil listrik asal Tiongkok yang kini agresif masuk pasar global—mengalami kasus serupa. Pada 2023, unit BYD Atto 3 dilaporkan terbakar saat proses pengisian daya di Hong Kong. Investigasi awal menduga adanya korsleting listrik sebagai pemicu.
Di Tiongkok, regulator otomotif pada awal 2024 memerintahkan BYD untuk menarik kembali (recall) hampir 100.000 unit Dolphin dan Yuan Plus karena ditemukan potensi cacat pada sistem kemudi yang berisiko memicu kebakaran akibat retakan mikro. Insiden lainnya juga tercatat di Norwegia, Laos, dan Thailand. Di Norwegia, BYD Tang EV terbakar saat diparkir di bengkel, sementara di Thailand, Atto 3 mengalami panas berlebih ketika pengisian daya, meski penyebabnya diduga berasal dari baterai 12 volt, bukan baterai utama.
Serangkaian insiden ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai standar keamanan sistem baterai BYD. Di media sosial, warganet penggemar otomotif meminta produsen untuk bersikap transparan dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem manajemen termal, sistem kelistrikan, serta kualitas baterai.
“BYD harus segera menyampaikan hasil investigasi yang komprehensif dan transparan. Ini penting untuk menenangkan pasar dan menunjukkan komitmen serius terhadap keselamatan pengguna,” ujar akun @apansa_k*lengs dalam sebuah cuitan.
Menanggapi hal ini, PT BYD Motor Indonesia menyatakan tengah melakukan penyelidikan internal. “Saat ini tim aftersales BYD sedang melakukan investigasi menyeluruh agar dapat melakukan identifikasi permasalahan secara rinci dan menemukan penyebab dari masalah tersebut,” kata Head of PR and Government Relation PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan.
Sejumlah pengamat dan pelaku industri otomotif nasional menyerukan agar regulator segera memperketat standar keselamatan kendaraan listrik. Kementerian Perhubungan dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) diminta segera merumuskan regulasi teknis yang lebih ketat, termasuk pengawasan terhadap sistem baterai dan proses pengisian daya.
Sementara itu, konsumen diminta tetap waspada saat menggunakan mobil listrik, terutama dalam hal pengisian daya dan penyimpanan kendaraan yang tidak digunakan dalam waktu lama.
Insiden BYD Seal di Palmerah menjadi pengingat bahwa meskipun ramah lingkungan, kendaraan listrik tetap membawa risiko teknis yang tak boleh diabaikan—terutama ketika menyangkut keselamatan pengguna dan lingkungan sekitarnya. (*)
REDAKSI
Sosok New Nissan Livina Terungkap, Apa Kata NMI?
Peringati HUT ke-21 Ducati Club di Black Stone Garage
