Gunung Semeru di Jatim dan Gunung Dukono di Malut Mengalami Erupsi
EXPOSE NET| JAKARTA, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan setelah Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono di Maluku Utara mengalami erupsi pada Jumat pagi, 30 Mei 2025. Kedua gunung tersebut menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan sehingga diperlukan langkah antisipasi untuk meminimalisir risiko bencana.
Gunung Dukono meletus pada pukul 08.01 WIT dengan kolom abu mencapai ketinggian sekitar 1.400 meter di atas puncak (2.487 mdpl). Abu vulkanik yang keluar berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan menyebar ke arah barat laut. Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari Kawah Malupang Warirang, pusat erupsi Gunung Dukono.
Masyarakat juga diimbau selalu menyiapkan masker untuk menghindari dampak abu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan. Aktivitas letusan Dukono bersifat periodik, sehingga kewaspadaan terhadap perubahan arah angin yang memengaruhi sebaran abu sangat diperlukan.
Sementara itu, Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang juga mengalami erupsi pada pukul 06.35 WIB dengan kolom abu setinggi sekitar 500 meter dari puncak (4.176 mdpl) dan arah penyebaran abu ke barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 115 detik.
Badan Geologi mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari pusat erupsi di sepanjang Besuk Kobokan, serta menghindari sempadan sungai sejauh 500 meter di luar radius tersebut. Warga juga diminta waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava pijar, dan lahar dingin, khususnya di aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, masyarakat diimbau tidak memasuki area dalam radius 3 kilometer dari kawah karena potensi lontaran batu pijar.
Badan Geologi memastikan pemantauan intensif terhadap kedua gunung api ini terus dilakukan dan akan terus memperbarui data serta memberikan peringatan dini jika terjadi perubahan aktivitas. Masyarakat diharapkan mematuhi rekomendasi keselamatan dan memantau informasi terbaru melalui kanal resmi Badan Geologi.(*)
Editor: Aninggel
Evakuasi Korban Laka Bus Pariwisata di Sarangan
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Warga Diminta Waspada
Respon (1)